Untuk akses ke Palangkaraya sebenarnya agak susah pilihan pesawat belum banyak, untuk dari surabaya hanya ada satu kali flight Batavia, sedang dari jakarta ada sriwijaya dan batavia dimana masing-masing satu kali flight, soal harga tiket ya lumayan juga terutama kalo dari surabaya karena tidak ada saingan ya batavia jual mahal kayaknya, hukum suplay demand berjalan disini. Transport di dalam kota bisa menggunakan taxi (sebutan angkot di palangkaraya), Taxi sendiri (taxi beneran maksudnya) cuma ada di bandara. Untuk ke kota Cuma bayar 50 ribu
Iya akhirnya saya bisa foto-foto jembatan kahayan, jembatan kahayan ini semacam land mark kota palangkaraya, jembatan sepanjang 640 meter dengan lebar 9 meter ini menghubungkan Kota palangkaraya dengan Buntok ibukota kabupaten Barito Selatan, Kenapa juga dinamakan Kahayan? Karena jembatan ini berdiri diatas sungai kahayan. Kembatan ini nampak megah tapi sayang yang lewat juga belum banyak karena akses darat sendiri yang menghubungkan dengan buntok masih rusak. Kalo malam sendiri sih katanya banyak muda-mudi berpasangan yang mampir kesini.
Oh iya kalo sempet ke palangkaraya dan melihat jembatan kahayan sempetin juga makan ketupat kandangan di bawah jembatan lumayan enak koq harganya juga murah cuma 5 ribu perak, kalo pagi hari warungnya penuh berjubel deh yang beli, selain ketupat kandangan ada juga nasi kuning. Ketupat kandangan sebenarnya makanan khas banjar, karena di Palangkaraya ini selain suku asli dayak banyak juga pendatang dari banjar yang tinggal menetap si Palangkaraya ini. Ketupat kandangan sendiri sebenarnya cuma ketupat disiram kuah santan, yang bikin sedep karena ada aroma ikan haruan bakar pada kuah santannya, ikan haruan sendiri biasanya menjadi pilihan lauknya untuk menyantap makanan ini. Hehe.. sory foto ketupat kandangannya lupa buru-buru makan sih kemarin.
Udah dulu besok sambung lagi cerita makanannya. Ada tempat waralaba baru buka di Palangkaraya. Mamanya rafi dah ngajak kesana terus jauh sebelum saya datang ke Palangkaraya jadi penasaran.
5 comments:
Jadi pengen ke palangkaraya nih.
Naik pesawatnya berapa pulang-pergi ?
trus dari bandara ke hotel berapa lama naik taksinya?
hotelnya ada yang murah ga? biasanya berapa permalam?
saya terakhir ke kota Palangkaraya tahun 1994, saat transportasi melalui darat dari Banjarmasin-Palangkaraya masih syulittt...
kayaknya sekarang sudah mudah, ya...
wah betul, ketupat Kandangan emang enak *promo* neh...
saya juga suka,
@ Tukang Ketik, Wah dari Mana Dulu mas? kalo pesawat kaykany ya standar lah tergantung musimnya juga. kalo musim asap di Palanggka bisa0bisa gak ada pesawat :)
banyak bgt pertanyaannya bingung jawabnya :)
@ Mashuri, Selera kita sama mas ternyata :)
hmmm..ini toch suaminya teman temannya gw yg di PLN....bagus blognya mas....nyinggung PLK lagi..hehehe..gw sbg pendatang juga bingung nyari makan disini..itu2 mulu malah makannya....ditunggu cerita di PLK lagi mas...
Sy bbrp kali ke PKY, sy blm pernah nyoba masakan khas sana. Temen sering ngajak makan soto banjar, ikan nila bakar yg nota bene bukan asli sana. Sampai akhirnya ada satu masakan yg rasanya hanya ada disana yaitu sayur rotan muda. Rasanya ... ah entahlah buat lidah jawa seperti saya. Tapi kalo ikan seluangnya oke.
Oh ya mas Laks, saya ijin print foto jembatan ya, anak saya kelas VI ada tugas kliping kumpulun gambar kali. Salam.
Post a Comment