Thursday, April 26, 2007

Dimana Kepekaan kita

Mendadak saya jadi kepingin nulis tentang ini, di dua milis yang saya ikuti, yaitu milis Alumni FE unair dan milis blogger makassar sedang rame membicarakan masalah yang menurut saya mirip serupa tapi tak sama.
di Millis Alumni FE Unair sedang dibicarakan, keprihatinan para alumni yang melihat perjuangan korban Lapindo warga perumtas satu, yang sedang berdemo dijakarta untuk menuntut ganti rugi cash and carry, para alumni kebanyakan merasa prihatin dengan perjuangan warga perumtas. bahkan bisa di bilang "ngenes" melihat korban lapindo yang berjuang sendirian berdemo didepan istana dan di depan gedung DPR. walau alumni FE unair sendiri dengan sukarela sudah mengumpulkan bantuan dalam bentuk makanan kain dan lain-lain. tetapi masih terasa korban Lapindo ini berjuang sendirian. dan Bertanya dimana para Mahasiswa sekarang? dimana LSM? bahkan ada salah satu alumni yang dengan jelas membandingkan kasus lapindo dengan kasus waduk kedung ombo, dimana saat itu mahasiswa dan LSM berada digarda terdepan membela rakyat.

Sedangkan di Millis Blogger makassar pada ribut mengomentari demo mahasiswa Universitas Muslim Indonesia yang sedang memperingati April makassar bedarah dengan seenaknya menutup jalan dimana seorang guru besar MIPA Unhas sedang sakit harus dilarikan ke rumah sakit wahiddin sudiro husodo. anak beliau yang berusaha membuka blokade jalan agar mobil yang membawa sang guru besar bisa lewat malah di keroyok oleh sebagian mahasiswa.

dari dua cerita di atas saya jadi sedikit prihatin dengan kepekaan sosial kita, terutama adik-adik mahasiswa kita. Korban Lapindo sudah begitu lama harus merasakan penderitaan material dan spiritual, makan hati dan pikiran hidup dalam pengungsian.
sedang di makassar sendiri mahasiswa dengan arogan menutup jalan yang merupakan kepentingan publik. ayolah adik-adik mahasiswa lebih bijaksana dalam melakukan demo, tunjukkan kepekaan sosial kita tunjukkan bahwa mahasiswa bukan cuma bisa demo ngomong koar-koar, mahasiswa bukan cuma bisa duduk diam di kursi ormawanya dan mahasiswa bukan cuma bisa belajar berpikir dan kuliah.
Tunjukkan bahwa mahasiswa juga punya hati nurani dan kepekaan sosial. berdemo yang sehat yang simpatik. berpihaklah pada kepentingan rakyat.

links terkait berita demo Umi
saya sempet dapat foto ini di pasar ikan makassar, gak ada hubungannya emang cuma lucu aja ngeliatnya. Bener-bener memanfaatkan momen deh, gimana mau coba? saya tidak tertarik yang pasti makan bakso dengan nama lapindo, atau mungkin bisa cash and carry ya baksonya :D


Tuesday, April 24, 2007

Sebuah Paradigma

Barusan saya blogwalking nemu tulisan bagus disini, ketika baca tulisan ini saya jadi inget banyak keluahan temen-temen di salah satu milis yang saya ikuti, serta obrolan-obrolan di YM. bahkan kemarin salah satu temen saya sempet mengeluh dan ingin banget segera keluar dari kerja dan cari pekerjaan yang baru. ya sebenarnya sih masalahnya semuanya sama kesenjangan kesempatan antara yang lebih tua dan yang lebih muda.
saya jadi inget iklan salah satu produsen rokok "yang muda yang gak di percaya" iya iklan ini memang kerasa nyentil deh.
Manajemen sering kali kadang hanya meliat senioritas, menganggab yang lebih tua lebih mampu, melihat bahwa dengan pengalaman mereka lebih layak mendapatkan kepercayaan. Manajemen yang bagus dan profesianal seharusnya memberikan kesempatan yang sama bagi semua karyawannya. manajemen yang bagus saya yakin sudah memikirkan hal ini. iya yang lebih tua memang mungkin memiliki emaosional control yang lebih bagus dari yang muda karena faktor umur dan pengalaman walaupun ini gak selamanya. tapi jangan dilupakan juga unsur kreatifitas, yang lebih muda apa lagi generasi pegawai yang baru yang fresh graduate masih segar semangat dan memiliki modal pendidikan lebih baik ( dalam hal teori ) dari pada yang lebih tua saya rasa perlu di pertimbangkan.
Gap antara yang tua dan yang muda dalam hal knowledge, emotion dan semangat serta kreatifitas ini sebenarnya bisa di jembatani dengan transfer knowledge diantara keduanya, atau melalui diklat dan pelatihan yang bagus dan terencana. Kayaknya emang paradigma ini ada di hampir seluruh perusahaan, bukan hanya dipekerjaan bahkan di dunia kampus, di pemerintahan dan yang lainnya. kalo gak percaya coba aja tanya sama para praja junior di IPDN.
Kayaknya setiap perusahaan mestinya juga berpikir menghilangkan paradigma in, yang lebih penting adalah kepuasan karyawan harus dijaga jangan sampai masalah seperti ini mengurangi semangat kerja para karyawan.
sudah saat nya Yang muda diberi kesempatan yang sama dengan yang lebih tua.
bagai mana menurut anda? apa bener paradigma ini ada? Tanya kenapa?

Monday, April 23, 2007

Nyobain Tempat Makan Baru

Begitu denger ada franchise baru buka di kota Palangkaraya, mama rafi langsung semangat deh ngajakin makan di Ayam Goreng Wong Solo, saya juga jadi ikutan penasaran pengen coba:D/. ya akhirnya minggu siang kemarin saya sama mamanya rafi mampir ke Ayam Goreng Wong solo. :D
Sebenarnya bukan masalah apa itu wong solo atau bukan, kami kalo denger tempat makan baru emang suka penasaran pengin cobain. Apalagi di Palangkaraya ini belum begitu banyak tempat makan, terutama franchise. setahu saya baru ada KFC, Texas, Mie Tebet terus apa lagi ya hehe...
Kaget juga pas tiba ditempatnya ternyata bukan seperti Rumah makan yang saya bayangkan, ternyata ini model warung tenda. mana Kota Palangkaraya ini panas banget jadi di tenda juga masih kerasa panas. tempatnya juga mepet dengan bandara jadi kalo pesawat berangkat atau dateng bising banget suaranya.

Soal menu juga gak gitu banyak hanya beberapa aja pillihannya, gak gitu banyak. saya jadi inget ketika makan di wong solo di Makassar dan di Palembang beda banget suasana dan menunya.
saya sama istri pilih Paket Ayam goreng, minumnya kelapa muda coco pandan dan istri saya pilih Juice Poligami serta tumis kangkung. lumayan lama menunggu :-w akhirnya dateng juga makanan yang ditunggu-tunggu sayang tumis kangkungnya habis katanya padahal masih siang gini dah habis, kerasa kurang nasinya saya minta tambah nasi karena panas banget dan nunggu lumayan lama akhirnya istri saya pesen lagi minum es teh manis.
gak lama pesenan tambahan saya dateng cuma dapet es teh manis, nasinya " maaf nasinya habis mas" kata pelayannya. "hayyaa..." kata saya baru kali ini saya makan di rumah makan mau nambah nasi gak ada habis nasinya :. soal harga ya emang wajarlah karena emang murah juga menurut saya gak mahal koq. kalo pingin liat jelas ya klik aja foto menu disamping.

iya yang lucu lagi ada juga hiburan loh ditengah-tengah makan ada juga pengamen dateng dengan gaya ala vokalis nya radja. aduh jadi kerasa beneran deh warung tendanya. mana cara mintanya nyanyi sambil didepan meja gitu dan deket-deket banget deh. ( namanya juga pengamen ;)))

tadi saya search tentang ayam goreng wong solo di mbah googel, dan nemu disini ternyata memang Rumah Makan Ayam Goreng Wong Solo menawarkan paket franchise terdiri dari 5 paket. dari paket A ampe paket E, dengan harga yang bervariasi. dan mungkin yang di Palangkaraya ini yang paket E, iya paket kaki lima. Akhirnya saya juga maklum kenapa bisa berbeda-beda antara Rumah Makan Wong solo di Makassar, Palembang dan di Palangkaraya.

Dijalan pulang, mama rafi bilang kalo rumah makan dibuat gitu apa gak ngerusak image dari wong solo? wah saya gak tahu deh, Yang pasti kayaknya image poligami lebih melekat deh dimana saja rumah makan ini sosok pemilik waralabanya yang berpoligami terlihat dari pilihan menu-menunya di antaranya semacam juice Poligami tadi.

Bagaimanapun saya senang ada tempat makan baru, paling gak ada pilihan menu baru. dan yang pasti Palangkaraya tambah rame juga. ayo dong franchise rumah makan rame2 buka Rumah makan di Palangkaraya . kadang saya juga berharap seperti ini terjadi di bulukumba tapi koq kayaknya masih kesiangan ya ngimpinya woweee bangun-bangun....I-|

Saturday, April 21, 2007

Pada suatu pagi di Palangkaraya

Walo sering ke Palangkaraya, saya belum perna menulis tentang Kota Palngkaraya ibu kota Propinsi Kalimantan tengah yang terkenal dengan julukannya kota cantik, bukan kenapa tapi memang kalo ke Palangkaraya waktu kebanyakan ya buat dirumah saja sama Rafi dan Mamanya Rafi tentunya, kalo pun jalan ya cuma mencari sesuatu paling ya kebutuhan sehari-hari atau biasanya ya keluar cari mainan atau baju-baju rafi kalo gitu ya paling cari makan atau antar mamanya rafi ke Kantor.

Palangkaraya sendiri untuk ukuran ibukota propinsi termasuk masih belum terlalu berkembang menurut saya, kotanya bagus rapi dan bersih tata kotanya juga saya pikir bagus karena jalanan juga lebar dan sangat teratur. Cuma untuk hiburan dan kebutuhan hidup sehari-hari bisa dibilang mahal semacam sayuran dan buah-buahan kerasa mahal. Katanya mahal karena sayuran dan buah-buahan sendiri masih harus didatangkan dari banjarmasin atau bahkan dari jawa. Struktur tanah yang berpasir dan sebagian lagi tanah gambut kayaknya penyebab susahnya sayuran dan buah-buahan susah hidup di daerah ini. Walo saya dibesarkan di surabaya dan sempet merantau ke jakarta dan makassar saya pikir kota palangkaraya kota paling panas yang saya rasakan#:-S. Mungkin deket dengan katulistiwa atau mungkin tanahnya yang berpasir? Saya juga tidak tahu. Soal Mall ya biar nanti istri saya saja yang cerita. :)

Untuk akses ke Palangkaraya sebenarnya agak susah pilihan pesawat belum banyak, untuk dari surabaya hanya ada satu kali flight Batavia, sedang dari jakarta ada sriwijaya dan batavia dimana masing-masing satu kali flight, soal harga tiket ya lumayan juga terutama kalo dari surabaya karena tidak ada saingan ya batavia jual mahal kayaknya, hukum suplay demand berjalan disini. Transport di dalam kota bisa menggunakan taxi (sebutan angkot di palangkaraya), Taxi sendiri (taxi beneran maksudnya) cuma ada di bandara. Untuk ke kota Cuma bayar 50 ribu

Hari rabu pagi sebelum pulang, saya dan istri sengaja cari sarapan, sebenarnya pinginnya cari gado-gado Cuma warungnya tutup jadinya jalan muter-muter ke kota akhirnya kami memutuskan beli ketupat kandangan di deket jembatan kahayan.

Iya akhirnya saya bisa foto-foto jembatan kahayan, jembatan kahayan ini semacam land mark kota palangkaraya, jembatan sepanjang 640 meter dengan lebar 9 meter ini menghubungkan Kota palangkaraya dengan Buntok ibukota kabupaten Barito Selatan, Kenapa juga dinamakan Kahayan? Karena jembatan ini berdiri diatas sungai kahayan. Kembatan ini nampak megah tapi sayang yang lewat juga belum banyak karena akses darat sendiri yang menghubungkan dengan buntok masih rusak. Kalo malam sendiri sih katanya banyak muda-mudi berpasangan yang mampir kesini.

Oh iya kalo sempet ke palangkaraya dan melihat jembatan kahayan sempetin juga makan ketupat kandangan di bawah jembatan lumayan enak koq harganya juga murah cuma 5 ribu perak, kalo pagi hari warungnya penuh berjubel deh yang beli, selain ketupat kandangan ada juga nasi kuning. Ketupat kandangan sebenarnya makanan khas banjar, karena di Palangkaraya ini selain suku asli dayak banyak juga pendatang dari banjar yang tinggal menetap si Palangkaraya ini. Ketupat kandangan sendiri sebenarnya cuma ketupat disiram kuah santan, yang bikin sedep karena ada aroma ikan haruan bakar pada kuah santannya, ikan haruan sendiri biasanya menjadi pilihan lauknya untuk menyantap makanan ini. :D Hehe.. sory foto ketupat kandangannya lupa buru-buru makan sih kemarin.

Udah dulu besok sambung lagi cerita makanannya. Ada tempat waralaba baru buka di Palangkaraya. Mamanya rafi dah ngajak kesana terus jauh sebelum saya datang ke Palangkaraya jadi penasaran. ;)


Friday, April 20, 2007

Belajar Jalan

Kangen juga nulis-nulis lagi, sudah lama banget rasanya blog ini nganggur. ya lagi-lagi rutinitas kerjaan banyak nyerap waktu, jadinya susah untuk ngeblog apalagi blogwalking. Lagian kemarin memang banyak dinas jarang di tempat jadinya ya waktu ngeblog bener-bener gak ada #:-S.
Rabu malam kemarin saya baru dateng dari Palangkaraya, setelah dinas dari Makassar saya sempetin untuk ketemu jagoan saya Rafi (dah kangen banget rasanya liat Rafi). Rafi dikit kurusan sejak bisa merangkak dan duduk geraknya lumayan banyak lagian sedikit kurang enak badan kemarin. tapi Rafi gak kehilangan semangat dan optimisnya walau sedang gak enak badan masih semangat untuk merangkak muter-muter ambil benda-benda disekitarnya ampe dapat.
dari sabtu tanggal 13 April 2007 ampe hari rabu tanggal 18 April 2007 saya berada di Palangkaraya.
karena Rafi udah bisa duduk dan merangkak hari minggunya bersama mamanya Rafi kita bertiga cari baby walker. ya alhamdulillah dapat juga walau yang ada warna nya Pink :). karena carinya minggu pagi di Palangkaraya ternyata rata-rata toko kalo minggu pagi tutup bukanya setelah makan siang, saya kurang tahu juga kenapa tapi alhamdulillah tetep bisa dapat juga baby walker.
Usia rafi udah 6 bulan setengah dah mulai belajar jalan. dirumah baby walkernya rafi langsung di pake gak pake test drive lagi langsung kenceng deh muter-muter seneng banget liat Rafi begitu semangat dan optimis nya kalo mau ambil benda gak pedul ada yang menghalangi dia terus mencoba walo jatuh2 juga :D kayaknya ini yang mesti kita contoh dari seorang anak kecil ya Optimis dan semangatnya.
yang pasti hari hari-hari ini Rafi sedang sibuk dengan baby walkernya :).
oh iya pas pulang di jalan dari makassar menuju bulukumba mama rafi telp ternyata Rafi sempet gak enak badannya kemarin mau tumbuh gigi, karena dah keliatan putih-putih digusinya.
baru dateng dah kangen lagi rasanya sama Rafi. pingin cepet pulang lagi. moga liburan 4 hari bulan depan saya bisa pulang lagi.
Cerita di Palangka Raya nanti saya cerita lagi deh badan masih dikit capek rasanya.

Sunday, April 01, 2007

Hari Ini Empat Tahun yang lalu...

Hari ini empat tahun yang lalu, awal segalanya buat kita untuk memulai segala sesuatu yang tidak mungkin...

masih jelas rasanya... masih keinget jelas semuanya, rasanya baru kemarin.
Makasih banyak ya mam...
selalu ada buat papa dan rafi...

Love
Papanya rafi