Tuesday, January 02, 2007

Belajar dari Indofood



Libur kemarin yang bertepatan pada Hari Raya Idul Adha dan Libur Tahun baru 2007 sedikit bikin saya pusing sama urusan perut karena semua warung makan pada tutup gak jualan pas libur kemarin, ya ujung-ujungnya terpaksa makan Mie Instan lagi deh. Dah lama juga gak makan Mie Instan akhirnya kepaksa makan Mie Instan lagi, sebelum libur sempet ke mini market depan kantor untuk belanja Mie Instan buat persiapan libur karena saya yakin warung-warung pada tutup pas Hari Raya Idul Adha, saya sedikit kaget dengan perubahan bungkus Indomie kari ayam. Jauh berubah dari bungkus lama yang warna kuning biasa berubah dengan corak sedikit kecoklatan dan tulisan rasa kari ayam yang jauh lebih besar. Loh terus kenapa memang kalo berubah? Ya saya sedikit berpikir mungkin ini pengaruh dari gempuran Mie Instan Kare yang baru beredar beberapa bulan terakhir dimana saya yakin telah menggerogoti pangsa pasar dari Indomie rasa Kari ayam sendiri. Perubahan ini merupakan jawaban dari Indofood untuk melindungi Produknya dari gempuran Mie Instan Kare keluaran “Orang Tua Group”.

Dengan perubahan kemasan dan tambahan Bawang Goreng lebih banyak kayaknya Indofood berharap akan mampu mempertahankan pangsa pasarnya sekaligus melingdungi produknya dari gempuran Mie Instan Kare. Dan ketika saya coba beli keduanya dan saya coba rasanya memang gak jauh berbeda, Indomie kari ayam yang baru bumbunya dibuat lebih kental dan dibuat lebih kuning mirip sekali dengan Mie Instan Kare. Walo saya rasa Mie Instan Kare tetap lebih kental dan rasanya tetap berbeda dari Indomie Kari ayam

Saya liat ini trend dari Indofood dengan merubah kemasan produknya ketika sedang menghadapi pesaingnya, cara yang sama juga pernah dilakukan saat menghadapi gempuran Wingsfood melalui Mie Sedap Goreng, Indofood melawan dengan muluncurkan Supermie Sedap Goreng yang dirubah kemasannya serupa dengan Mie Sedap dengan menonjolkan tulisan “Sedap” di kemasannya.

Efektifkah cara ini? Saya pikir mungkin cara ini berhasil saat menghadapi gempuran Mie Sedap, jadi cara ini coba dilakukan kembali untuk menghadapi gempuran Mie Instan Kare.

Kalau mau dipikir Indofood dengan Indomienya telah menguasai sebagian besar pasar mie Instan di indonesia dengan meluncurkan second brand dan third brandnya melalui Supermie, dan Sarimie telah memberikan perlindungan yang luar biasa bagi Indomie, dimana Sarimie untuk melindungi gmepuran di level bawah, sedangkan Supermie di kelas menengah, Indofood sendiri dengan tiga Brand yang dia miliki telah menciptakan Barrier to entry bagi pesaing mereka. Ketiga brand yang dimiliki telah bisa membendung gempuran pesain-pesaing mereka melalui keunggulan cost, distribution, intregrasi industri dari hulu ke hilir yang dimiliki Indofood telah benar-benar menciptakan penghalang masuk bagi pesaing yang mencoba masuk ke dunia mie Instan ini. “Wings Food” melalui Mie Sedap dan “Orang Tua” melalui Mie Instan Kare berusaha merebut sedikit pangsa pasar Mie Instan ini melalui strategi “differensiasi” yaitu pemilihan produk yang sedikit berbeda dengan yang sudah ada, berhasil merebut sebagian pangsa pasar dari Indofood. Kalau sebelumnya sabagian besar pesaing dari Indofood berusaha “melawan” Indofood dengan cara menjual lebih murah dan saya liat semuanya kurang berhasil. Karena Indofood sendiri dengan menguasai dari hulu hingga hilir pasti memiliki keunggulan dalam hal cost atau biaya jadi pesaing yang mecoba masuk melalui cara ini saya yakin dengan mudah bisa dihalau oleh Indofood.

ya tulisannya dah lumayan banyak kapan-kapan disambung, saya pikir memang perlu semakin banyak pilihan rasa Mie Instan terutama untuk orang seperti saya yang jauh dari keluarga jangan hanya dari Indofood aja deh...

But dari tulisan diatas saya salut atas strategi marketing Indofood dan kita mesti belajar dari Indofood untuk masalah ini. :)

2 comments:

Anonymous said...

suka pedes gak? rasa mie udang ama laksa enak tuh..
memang makin rame aja jenis mie skr, selain kemasan hampir mirip, namanya pun bisa bikin mata melotot.
Met taon baru, smoga semua menjadi lebih baek dari th seblmnya.

mpokb said...

sebetulnya rasa mi instan mirip2 semua, buat saya yg penting dimakan selagi masih panas. apalagi kalo musim hujan :P tapi kalo keseringan 'nek' juga lho.. mungkin karena vetsinnya yak?