Friday, August 03, 2007

Jarak Terdekat Antara Dua Titik

Waktu workshop talent pool kemarin sempet juga ada pertanyaan mengenai rencana kedepan, bagaimana cara kita untuk mencapainya kemudian bila gagal bagai mana menghadapinya disitu juga ada diberi soal mengenai semacam tangga dimana kita disuruh menggambarkan dimana posisi kita sekarang dan posisi kita 5 tahun yang lalu dan rencana 5 tahun ke depan kita berada di posisi mana

Melihat gambar diatas sih jadi berpikir wah enak banget kalo hidup di ibaratkan dengan huruf X, Y dan Z dan ditarik garis lurus untuk menghubungkannya.sangat simple, menghubungkan keinginan dan harapan kedepan dengan hanya menarik satu garis lurus dari kondisi sekarang. Jadi inget pelajaran geometri “ The shortest path between two points is a straight line”.iya jarak terdekat diantara dua titik adalah garis lurus.

Tapi apa benar teori geometri di atas itu bisa di aplikasikan ke rencana hidup kita? Menurut saya memang seharusnya kita aplikasikan, walaupun sangat menyederhanakan kompleksitas permasalahan yang ada. Tapi paling tidak dengan mengingat garis lurus merupakan jarak tedekat yang menghubungkan dua titik ini, bisa menjadi intropeksi diri kita bagaimana kita mencapai harapan dan tujuan hidup kita apa bener cara yang kita tempuh ini sudah efektif untuk mecapai satu titik yang lain yaitu harapan dan tujuan kita dalam hal ini titik Z. dan intropeksi ini harus berjalan terus dan terus.

Tidak jarang dari kita untuk mencapai satu titik Z, bukan malah garis lurus yang kita tempuh melainkan berputar-putar dan semakin menjauh dari titik Z yang kita kehendaki dan kita tidak sadar akan hal ini.

Memang segalanya tidak bisa sesederhana itu, di keseharian kita sering di uji dengan berbagai macam cobaan dan ujian bahkan bisa mengaburkan segala tujuan yang ingin kita raih. Ya paling tidak dengan mengingat bahwa jarak terdekat antara dua titik adalah garis lurus antara dua titik tersebut bisa membantu kita untuk intropeksi tentang efektifitas langkah yang sudah kita ambil untuk mencapai satu titik yang lain.

Ya ini hanyalah instopeksi diri atas efektifitas langkah yang sudah saya tempuh dan bagaimana kembali menyusun kembali langkah untuk mencapai harapan dan tujuan hidup saya. mungkin bisa juga buat anda

9 comments:

Anonymous said...

lakoni wae sambil terus berusaha :D

Anonymous said...

hehehehe......papa rafi...
heheheheh....tapi hidup memang tak seperti huruf diatas ya pak?

Anonymous said...

semudah itukah hidup... tp tangga kehidupan memang menanjak kan pak laks? semoga saja kita selalu penuh semangat untuk memanjatnya..enga semakin hari semakin engga kuat menaikinya...
selamat beraktifitas pak laks..TETAP SEMANGAT..

Cempluk Story said...

wah workshop nya menarik sekali mas.

pyuriko said...

Ini kah hasil selama 3 minggu itu, waaahhh... ada ilmu banyak rupanya...

Vina Revi said...

let it flows ...

Anonymous said...

kalo pas ngikutin training2 model gitu, peserta biasanya manggut2 dengerin teori.. woooh, gitu yak. begitu mau dipraktekin ke kehidupan sehari2, kok susah banget yak? :P

Anonymous said...

tambah bingung klo urusan ma Matematika

Herru Suwandi said...

ada proverb 'life is how you make it' atau 'life is how you see it' mungkin bisa dijalani Pak