Monday, August 28, 2006

1 Paket Kebahagiaan dan Kesedihan

Kalau boleh memilih mungkin saya mungkin memilih hidup ini untuk seneng terus, Gak ada sedih gak ada marah-marah, gak ada stress-stres. Tapi jadi mikir juga gimana hidup ini bisa saya nikmati kalo isinya monoton terus, wah pasti saya lebih bakal bosen lagi dan ujung-ujungnya malah sedih stress dan lain-lain…

Beberapa hari ini saya sedikit gampang marah, sebel-sebel juga, ya intinya saya sedikit tidak stabil, masih bisa saya baca di sini bagaimana gembiranya saya ketika apa yang saya dan istri perjuangkan selama ini akhirnya berhasil ya Pengurusan pindah istri saya untuk mengikuti suami akhirnya dikabulkan oleh kantor pusat, kemudian di susul saya di promosikan sebagai supervisor akuntansi di Cabang Bulukumba yang juga di ikuti kenaikan peringkat yang intinya juga berpengaruh terhadap penghasilan keluarga kami. Semua kebahagiaan ini rasanya datang beruntun….

Tapi tepat sebelum liburan 17 agustusan kemarin semua seakan sirna ketika kantor wilayah tempat istri saya bekerja ngotot untuk mempertahankan istri saya dan menjelaskan akan ada pembatalan SK pindah istri saya tersebut dan bla-bla lainnya yang gak bisa saya tangkap lagi dengan jernih karena pikiran saya langsung kacau dan blank, dunia seperti gelap rencana saya buyar, Istri saya yang sedang hamil besar tak berhenti-berhenti menangis dan langsung mengurus cuti melahirkan 3 bulan. Saya sendiri seperti tidak percaya jadinya semangat kerja juga menurun gampang emosi jadi sempet stres juga

Ya tidak ada kehidupan yang tidak di warnai kesedihan, saya pernah baca tulisannya Kahlil Gibran

Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka Kedoknya, Tawa dan air mata datang dari sumber yang sama. Lebih dari itu semakin dalam kesedihan menggoreskan luka ke dalam jiwa, maka semakin mampu sang jiwa menampung kebahagiaan”

Jadi memang kebahagiaan dan kesedihan adalah dua sejoli yang sepasang, kita tidak bisa memilih salah satu tetapi mereka merupakan satu paket, ada kebahagiaan karena ada kesedihan, dualisme yang saling mengisi dan melengkapi dan kami menerimanya bener-bener satu paket sekaligus.

Saya percaya di balik ini semua ada suatu hikmah besar yang bisa saya dan istri saya ambil, aneka warna hidup yang barusan kami alami ini semoga bisa menjadi tangga bagi kami untuk menjadi lebih dewasa dan lebih arif bijaksana menghadapi segala sesuatunya,. untuk menghadapi masalah sebesar apapun termasuk untuk menjadi orang tua dalam membesarkan dedek putra kami nanti.

Hari-hari terakhir kami lebih konsentrasikan untuk kelahiran dedek putra pertama kami selain untuk melupakan sejenak soal SK pindah tadi, dan sambil terus berusaha untuk terus mengurus kepindahan istri atau saya yang pindah mengikuti istri yang penting kami bisa bersama-sama membesarkan dedek putra kami. Saya percaya episode cerita urus-urus pindah ini belum selesai dan saya yakin Allah akan memudahkan kami. Amin

No comments: